top of page

Berita Foto

Lapas Sukakaya Lestarikan Bunga Mawar
 

Indramayu- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) klas 1 Sukakaya Indramayu bekerja sama dengan Mike Rose melestarikan tanaman hias bunga mawar Kepala Bidang Bimbingan Kerja Lapas Sukakaya Bandung, Dpdok Budu Waluyi mengungkapkan bahwa lahan seluas 2.200 meter persegi di area luar sekitar Lapas Sukakaya ini, dimanfaatkan sebagai open camp bagi narapidana yang sedang menjalani masa asimilasi dengan menanam 18 ribu bunga mawar.

 

Area tersebut terbagi dalam dua green house, sebelah timur seluas 1.500 meter persegi ditanami 12 ribu pohon dikerjakan 10 orang wargabinaan. Sedangkan sebelah barat seluas 700 meter persegi ditanami delapan ribu pohon dengan mengerjakan lima wargabinaan yang sudah menjalani setengah masa pidana.

 

“Ada sekitar lima belas wargabinaan yang mengerjakannya, dua diantaranya malah sudah digaji dan akan direkrut jadi pegawai Meilan Rose,” ujar Didik Sabtu (6/6).

 

Pemilik Meilan Rose, Iwa Anwar Chaerul mengungkapkan bahwa meskipun sudah memiliki 250 ribu lebih tanaman bunga mawar, namun masih kewalahan memenuhi pesanan dari para pelanggannya.

 

Pengusaha yang memiliki lahan di wilayah Lembang Bandung ini berharap bisa memperluas usahanya dengan bekerjasama dengan pihak Lapas Sukamiskin Bandung dan bisa mempekerjakan lebih banyak lagi warga binaan.

 

“Usaha dibidang ini butuh ketekunan dan keuletan. Saya rasa kawan-kawan disini (wargabinaan, red) cukup ulet dan tekun. Kami siap menampung mereka bila telah bebas,” kata Iwa dengan penuh semangat.

 

Sriwidadi, mantan wargabinaan Lapas Sukamiskin yang dipidana 3 tahun, karena kasus kecelakaan lalu lintas dan baru saja menjalani pembebasan bersyarat ini mengaku gembira bisa mendapatkan kesempatan memperoleh ilmu cara budidaya tanaman hias bunga mawar.(SN)

 

 

 
 
Lapas Nusakambangan Memproduksi Gula Semut

​​

Jakarta-Produksi gula semut Warga Binaan Pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan cukup meyakinkan.  Pihak koperasi produsen Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen) akan membantu pengolahan gula semut dari lapas di pulau ini. Untuk diketahui, produksi gula semut di lima kabupaten ini sudah diakui dan berkualitas eksport.

 

“Dalam kunjungan Dirjen IKM ke KUBE (Kelompok Usaha Bersama Ekonomi) Industri Kecil Menengah di bidang gula semut di lima kabupaten Barlingmascakeb beberapa waktu lalu, Nusakambangan khususnya Lapas Narkotika Nusakambangan juga ikut dikunjungi,” papar Kasubdit Kemandirian Titi Hayati,  Jum’at (9/5). 

 

Titi mengatakan Ditjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian siap membantu kegiatan kerja pembuatan gula semut melalui koperasi Barlingmascakeb Sekunder, respon dari lapasnya sejauh ini baik.

 

Ditambahkan Titi dalam kunjungan itu, Koperasi Barlingmascakeb Sekunder berjanji akan membantu pengiriman keramik untuk 20 dapur pengolahan gula semut, packaging oleh Barlingmascakeb Sekunder dengan tetap mencantumkan ‘olahan WBP Lapas Narkotika Nusakambangan’, pemasaran dan lainnya.

 

Gula Semut produksi lapas di Nusakambangan ini juga akan hadir dalam pameran karya napi yang digelar  di Jakarta Convention Centre (JCC) pada 11-15 Juli mendatang.(AS)

Inilah Kegiatan Tahanan di Lapas Solo

​​

Solo – Rumah Tahanan Negara (Rutan) biasanya dihuni oleh terdakwa dan tersangka, namun di rutan kelas IIB dihuni juga oleh narapidana. Rutan itu kini dihuni 819 orang. Mereka terdiri dari tahanan dan napi. Padahal seharusnya berkasitas 550 orang saja.

 

“Namun saat ini jumlahnya over kapasitas sampai 819 orang. Mereka ini terdiri status tahanan dan napi,” kata Kepala Rutan Solo, Mahmud, Solo, Rabu (27/5/2015)Solo .

 

“Materi wawasan hari ini mengenai kebangsaan oleh pihak Kodim Solo. Ini perlu diberikan pemahaman kepada napi dan tahanan agar mereka mengetahui soal wawasan kebangsaan, serta berbagai aturan hukum yang berlaku,” kata Mahmud.

 

Kegiatan seperti ini, kata Mahmud, merupakan program yang diselenggarakan oleh pihak Rutan, terutama untuk mereka yang berstatus tahanan. Ini diperlukan, agar mereka nantinya bisa mengerti setelah menerima putusan dari pengadilan.

“Para tahanan ini perlu diberikan pemahaman soal kebangsaan, agar setelah mereka menerima vonis bisa mengerti. Di samping itu, kami juga banyak membuktikan para tersangka selama ini banyak yang tidak bisa menghafal Pancasila,” kata Mahmud.

Selain kegiatan seperti itu, pihak Rutan juga dalam sebulan dua kali melakukan tes darah terhadap tahanan baru. Tes darah ini untuk mengetahui apakah tahanan terkena HIV dan AIDS atau tidak. Namun dalam kegiatannya dan hasilnya pihak rutan tidak akan member informasi kepada narapidana lainnya.

“Pengecekan itu rutin kita lakukan dua kali dalam sebulan. Bila ada status tahanan terinfeksi HIV dan AIDS, maka kita akan menempatkannya secara terpisah,” kata Mahmud.

Hasil dari pengecekan darah tersebut akan kami rahasiakan agar tidak mempengaruhi psikologis korban dan tidak merasa dikucilkan ataupun diasingkan didalam lapas. (AS)

 Sumber : www.google.com (gambar)

Alamat

Jl. Veteran No. 11

Jakarta Pusat 10110

Hubungi

Tlp  : 021 - 3857611

Fax : 021 - 3857615

© 2015 by Public Relation BSI Pemuda

Proudly created with Wix.com

bottom of page