top of page

Berita Terkini

Ditjenpas Terus Berantas Narkoba

​​

Rabu, 08 April 2015

Jakarta – Salah satu pemantik semangat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas)  yakni “Membangun Pemasyarakatan yang Bersih dan Melayani” dalam upaya pencegahan dan pembersihan narkoba di lapas/rutan. Pencanangan program getting to zero halinar (HP, pungli, narkoba) yang merupakan salah satu program unggulan tahun 2015 sebagai kelanjutan dari tahun sebelumnya menjadi bukti konkret betapa pemberantasan narkoba di lapas/rutan masih menjadi program kerja prioritas Ditjenpas.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan, Mochamad Sueb, mengatakan bahwa Ditjenpas telah menjalankan sejumlah strategi pemberantasan narkoba yang intensif dilaksanakan di seluruh Indonesia. “Kami terus mengoptimalkan dan membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (Satgas P4GN) kewilayahan yang bertugas melakukan operasi-operasi razia "Halinar" yang dipelopori Satgas Kamtib Pusat. Demikian juga memperkuat petugas Pengamanan Pintu Utama (P2U) untuk lebih memperketat pemeriksaan keluar masuk orang dan barang di lapas/rutan”, kata Sueb.

Dirjenpas juga menyampaikan tak henti-hentinya memotivasi petugas untuk menciptakan lapas/rutan yang bersih Halinar (getting to zero Halinar) baik yang dilakukan oleh unit pusat, wilayah maupun unit pelaksana teknis. Tak henti-hentinya memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada narapidana/tahanan tentang bahaya dan akibat hukum melanggar narkoba serta dampak buruk bagi kesehatan. Selain itu Ditjenpas mengklaim telah mengintensifkan pengawasan harian oleh petugas Was Internal untuk mengontrol secara ketat keluar masuknya penghuni, pengunjung maupun petugas.

"Para Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan (UPT PAS) diharapkan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat,” himbau mantan Kalapas Lampung dan Kalapas Medan.

 

"Yang terpenting, narapidana dan tahanan kurang mampu termasuk golongan penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan dari BPJS," ungkap Ajib.

Mengintensifkan penggeledahan di kamar dan blok hunian baik secara rutin maupun insidentil yang dilakukan secara mandiri ataupun bekerjasama pihak terkait antara lain Polri, BNN-BNNP untuk melakukan upaya pencegahan dan penindakan. Menurut Sueb, pemberantasan narkoba tidak hanya menyasar pada napi/tahanan, tapi juga petugas lapas/rutan.(AS)

Terus Upayakan Warga Binaan Dapati Layanan Kesehatan melalui BPJS

​​

Jumat, 29 Mei 2015

Jakarta-Polemik terkait tidak teralokasinya dana pengobatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mendapat perhatian khusus dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), khususnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS). Hal ini dikemukakan oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Ditjen PAS, Ajib Suratman, Jumat(29/5).

Ajib mengatakan Kemenkumham dan Ditjen PAS terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan agar warga binaan dan tahanan bisa mendapat bantuan kesehatan dari BPJS.

Menurut Ajib, kedepannya diharapkan warga binaan dan tahanan tetap bisa mendapat pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis sebagaimana sebelumnya, khususnya bagi yang kurang mampu. Terutama mengantisipasi narapidana dan tahanan yang harus dirawat di rumah sakit. 

Di Lapas Sukamiskin, Kalapas Gino Purbadi harus membiayai sendiri saat membawa salah seorang WBP Lapas Sukamiskin melakukan cuci darah. Bahkan di Rutan Batam, empat WBP wanita yang tengah menunggu proses persalinan terancam harus mengeluarkan biaya sendiri karena tidak termasuk kriteria yang mendapatkan bantuan iuran jaminan kesehatan dari BPJS.

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amar Syamsuddin sendiri berjanji agar kedepannya seluruh napi dan tahanan, khususnya yang tidak mampu, bisa mendapat jaminan kesehatan dari BPJS sehingga pelayanan kesehatan terhadap mereka bisa terus berjalan. (SR)

Kiat Pemasyarakatan Hindarkan Petugas dari Narkoba

​​

Rabu, 02 Juni 2015

Jakarta-Pemasyarakatan terus berupaya melakukan pembersihan keluarga besarnya dari jerat narkoba melalui sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

“Kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, Peredaran Gelap Narkoba, sehingga kita dapat melakukan pencegahan di lingkungan, keluarga dan unit kerja kita,” kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Hans Sudradjat.

Sejumlah petugas pemasyarakatan di Lapas Klas I Cipinang serta seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan di wilayah Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta mengikuti sosialisasi ini di Aula Lapas Klas I Cipinang, Jakarta, Rabu (02/6).

 

Sebagai narasumber dalam acara adalah Deputi Pemberantasan BNN Diddy Fauzan Elhakmam yang memaparkan mengenai narkotika yang bukan hanya menghawatirkan, bahkan sudah mencapai titik krisis yang sangat membahayakan, karena angka penyalahgunaan narkoba sudah mencapai 4,2 juta orang, dan hampir 85 persennya generasi muda. (SN)

 Sumber : www.google.com (gambar)

Alamat

Jl. Veteran No. 11

Jakarta Pusat 10110

Hubungi

Tlp  : 021 - 3857611

Fax : 021 - 3857615

© 2015 by Public Relation BSI Pemuda

Proudly created with Wix.com

bottom of page